ANKILOSTOMIASIS DAN NEKATORIASIS (Cacing tambang)
Cacing
tambang terbesar luas di seluruh dunia terutama dibagian tropis dan subtropis,
yang iklimnya bersuhu panas dan mempunyai kelembaban tinggi. Di eropa, cina dan
jepang penderita infeksi cacing-cacing ini banyak dijumpai pada pekerja
tambang, sehingga disebut cacing tambang. Biasanya cacing dewas yang betina
ukuran panjang 9 sampai 13 mm, dan cacing jantan berukuran panjang antara 5
sampai 11 mm. Larva filarifrom akan menembus kulit sehat manusia, memasuki
pembulu darah dan limfe, beredar di dalam aliran darah, masuk ke jatung kanan
lalu masuk ke dalam kapiler paru. Larva menembus dinding kapiler masuk ke dalam
alveoli. Larva cacing kemudian mengadakan migrasi ke bronki, trakea, laring,
dan faring akhirnya tertelan masuk ke usofagus. Migrasi selama sepuluh hari
larva yang masuk ke usus halus berganti kulit yang ke empat kalinya lalu tumbuh
menjadi cacing dewasa. Didalam waktu satu bulan, cacing betina sudah mampu
bertelur, gejala infeksi cacing tambang yang tampak dapat berupa:
-
Anemia hipokromik mikrosister
-
Kekurangan darah (pucat, perut buncit, rambut kering
dan mudah lepas)
-
Rasa tak enak di epigastrium
-
Sembelit, diare atau steatore
-
Ground-itch (gatal kulit di tempat masuknya larva
cacing)
-
Gejala bronkitis: batuk, kadang-kadang dahak berdarah.
Pengobatan cacing tambang dapat
ditunjukan mengatasi anemia maupun untuk memberantas cacing, yaitu:
1. Penngobatan
anemia menggunakan prepatan besi, yang diberikan per oral atau parenteral.
2. Folic acid
diberikan bila terjadi anemia megaloblastik.
3. Obat cacing
yang diberikan per oral: pirantel pamoat, oxantel pamoat, mebendazol dan
levamisol.
Selain
pengobatan dapat dicegah terjadinya infeksi baru maupun reinfeksi dilakukan
pengobatan masal dan perorangan dengan obat cacing dan membuat jamban yang baik
dan berjalan selalu mengunakan alas kaki
Comments
Post a Comment