ANGIOSTRONGILIASIS

Penyakit ini disebabkan oleh Angiostrongylus cantonensis, cacing yang scara alami hidup di dalam paru tikus. Pada manusiacacing ini menyebabkan meningoensefalitis eosinofilik yang menimbulkan kematian penderita. Cacing paru tikus ini terbesar di seluruh dunia, terutama banyak dilaporkan dari daerah tropis dan subtropis.
Angiostrongylus cantonensis
Cacing jantan berukuran panjang sekitar 7.7 mm, sedangkan cacing betina berukuran panjang 12.8 mm. Larva cacing yang infektif untuk manusia, mempunyai ukuran 0.5 mm x 0.025 mm. Parasit dapat ditemukan di otak, sumsum tulang belakang dan rongga bola mata penderita. Di dalam tubuh hospes definitif, yaitu berbagai jenis rodensia, cacing dewasa hidup di dalam arteria pulmonalis. Di dalam tubuh hospes alaminya, yaitu tikus dan berbagai jenis binatang mengerat (roden), cacing dewasa hidup di dalam arteria pulmonalis di paru.

Penularan manusia terinfeksi parasit ini karena tertelan larva yang terdapat di dalam makan yang tidak dimasak dengan sempurna, parasit ini dapat menimbulkan gejala infeksi pada selaput otak dan sel parenkim otak dan penderita terlihat sakit kepala yang hebat, demam, kaku kuduk, mual dan muntah dikarenakan adanya parasit di dalam sumsum tulang akan menimbulkan gambaran gangguan pada sel saraf pusat yaitu otak, sumsum belakang dan tulang gerak lainnya. Pengobatan sebenarnya tidak ada pengobatan yang spesifik, sebagai pencegahan atau tahap awal di berikan obat cacing jaringan misalnya trikinosis dan strongiloidosis antara lain

  • -          tiabendazol,
  • -          albendazol,
  • -          levamisol,
  • -          mebandazol,
  • -          ivermectin.
-          Selain itu dapat diberikan analgetik untuk mengurangin rasa demam dan
-         Kortikosteroid untuk membantu mengurangin rasa sakit dan keluhan penderita
Pengcegahan dengan memasak dengan sempurna untuk membunuh larva infektif. Dan mencuci sayuran sebelum dimakan juga dapat mengurangin kemungkinan terjadinya larva infektif.

Comments

Popular Posts