AKARIASIS
Akariasis adalah caplak dan tungau yang dapat menimbulkan
ganguan sistemik. Campak termasuk ordo Acarina yang tubuhnya terdiri dari
segmen sefalotora, caplak dapat dilihat dengan mata telanjang, dikarena badanya
tidak tembus pandang. Caplak dewasa dan stadium nimfa mempunyai 4 pasang kaki,
sedangkan larva hanya mempunyai 3 pasang kaki, dan memiliki sejumlah gigi. Akibat gigitan caplak penderita dapat
mengalami kelumpuhan saraf, kelainan
kulit anemia yang terjadi pada hewan. Kelumpuhan saraf pada penderita manusia
terjadi pada anak berumur di bawah 10 tahun.
Sedangkan tungau hampir sama
seperti caplak, namun ukuranya jauh lebih kecil sehingga baru dapat dilihat
menggunakan mikroskop. Tungau sendiri mempunyai kulit yang transparan,
mempunyai rambut badab yag panjang, dan mulut umumnya tak bergigi. Sedangkan
tungau dapat menular dari hewan sakit ke manusia, melalui kontak dengan hewan
yang sakit. Tungau dapat menimbulkan kelainan kulit dalam bentuk vesikula,
papula yang disertai rasa gatal-gatal.
Dan terkena gigitan caplak harus
dilepaskan dengan perlahan-lahan, dengan menetesi badan ceplak menggunakan
bahan eter, jodium, kloroform atau benzana. Caplak dan tungau dapat diberantas
dengan inseksida yang sesuai, dan untuk mencegak penularan akariasis, ceplak
dan tungau dapat menggunkan insektisida. Hindarin hewan yang sakit terutama
menderita akariasis harus segera di obatin hewan yang sakit, dan selalu menjaga
kebersihan lingkungan.
Comments
Post a Comment