ASKARIASIS


Gambar terkait

Sering dinamakan dengan cacing gelang atau cacing perut, cacing ini tersebar di daerah tropik dan subtropik yang kelembaban udaranya tinggi dan suhunya hangat bebera daerah di indonesia terutama di pedesaan, infeksi cacing ini dapat di derita oleh lebih dari 60% penduduk yang diperiksa tinjanya. Cacing ini berukuran besar yang jantang panjangnya antara 10 sampai 31 cm sedangkan yang betina antara 22 sampai 22 sampai 35 cm. Tubuhnya kutikula yang halus bergaris-garis tipis. Kedua ujung badan cacing membulat. Mulut cacing mempunyai bibir tiga buah, satu di bbagian dorsal yang lainnya subventral. Telur cacing berbentuk lonjong berukuran 40-70 mikron x 35-50 mikron, mempunyai kulit, telur yang tak berwarna dan kuat. Di luarnya terdapat lapisan albumin yang  permukaanya bergerigi, berwarna coklat karena menyerap zat warna empedu.

Penularan bisa melalui infeksi terjadi dengan masuknya telur cacing yang infektif ke dalam mulut melalui makanan atau minuman yang tercemar tanah yang mengandung tinja penderita askariasis. Dalam usus halus bagian atas dinding telur akan pecah sehingga larva dapat keluar, untuk selanjutnya menembus dinding halus dan memasuki vela porta hati.

Cacing ini dapat menumbulkan gejala klinis apa bila cacin ini migrasi selama 15 hari ke paru-paru dapat menimbulkan pneumonia dengan gejala berupa demam, batuk, sesak, dan dahak berdarah penderita juga mengalami (urtikaria) munculnya bilur merah atau putih dan terasa gatal-gatal. Untuk pengobatan masih bisa digunakan obat cacing pada biasanya. Pencegahan adalah menghindari pencemaran tanah dengan tinja penderita, mencegah masuknya telur cacing yang dicemari kedalam makanan dan minuman dengan selalu membersihakan dan memasak dengan sempurna.

Comments

Popular Posts